Rabu, 27 Mei 2015

Ingin Berinvestasi? Pilih Saja Emas


Logam mulia berupa emas merupakan salah satu instrumen investasi yang paling mudah. Anda tinggal membelinya dan menyimpan emas tersebut, jadilah Anda berinvestasi.

General Manager Logam Mulia Bussiness Unit, Dody Martimbang, mengatakan investasi emas dari tahun ke tahun tidak pernah meragukan. Emas memproteksi kekayaan, emas dimanapun akan selalu meningkat. Jadi, jangan khawatir akan rugi jika Anda ingin berinvestasi emas.

Namun, lanjut Dody, sayangnya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum sadar untuk investasi emas. “Padahal, selain uang, emas juga bisa untuk investasi. Uang bisa melemah, tapi emas stabil,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya melakukan edukasi ke masyarakat mengenai baiknya investasi emas. Mereka masuk ke pasar dan mengedukasi pedagang, mereka juga melakukan edukasi pada komunitas dan ibu-ibu PKK.

Pada kuartal I tahun 2015 tercatat penjualan emas Antam mencapai 3.792 kilogram atau 38 persen dari target penjualan sebesar 9.963 kilogram. Komoditas emas menjadi kontributor terbesar total penjualan di kuartal I 2015 dengan kontribusi sebesar 68 persen atau seilai Rp 1,94 triliun.

“Target tahun ini penjualan emas 9,5 ton, sampai April 2015 sudah mencapai 5,5 ton. Angka ini meningkat banyak dibanding tahun lalu. Tahun lalu dominasi dalam negeri sekarang dominasi luar negeri. Konsumen dalam negeri berkurang dibanding tahun 2013 dan 2014. Angkanya menurun sekitar 20 persen,” ungkapnya.


Sumber : http://gayahidup.republika.co.id

Senin, 25 Mei 2015

Cara Efektif Menggunakan Facebook dalam Berbisnis

Facebook sepertinya sudah menjadi sosial media yang kuno di zaman sekarang.
Namun, hingga saat ini penggunanya masih ramai. Jika kita jeli melihat peluang, maka Facebook dapat digunakan sebagai sarana bisnis kita. Bagaimana caranya?
1. Iklan
Mempromosikan bisnis kita melalui iklan adalah cara terbaik. Media sosial menjadi pilihannya, tidak terkecuali Facebook. Mengingat jumlah pengguna Facebook yang masih banyak, maka beriklan di media sosial ini akan memberikan peluang yang besar pada produk atau jasa yang kita jual.
2. Forum diskusi
Untuk usaha bisnis yang kita punya, kita dapat membuat sebuah forum diskusi dengan nama perusahaan kita. Ini akan digunakan sebagai sarana komunikasi untuk bisnis yang kita tawarkan kepada orang banyak. Kita bisa menentukan topik yang diinginkan dari setiap sesi diskusi.
3. Event

Event yang menarik tentunya akan dikunjungi banyak orang. Facebook menyediakan fitur “event” untuk memberitahu kepada semua penggunanya tentang event yang sedang berlangsung. Jika event kita berhasil, maka bisnis pun akan ikut berhasil.
4. Mengirim dinding
Cara lain untuk mempromosikan bisnis kita yaitu dengan mengirim dinding atau wall ke sejumlah pengguna Facebook.
5. Komentar
Ketika kita mengirimkan gambar produk atau informasi bisnis kita, mintalah bantuan teman-teman kita untuk berkomentar di sana dan mengajak teman mereka lainnya ikut memberi komentar. Ini bisa menjadi cara untuk pengenalan bisnis yang kita buat.
Apakah Anda benar ingin berhenti menggunakan Facebook sekarang? Tak ada salahnya kita mencoba Facebook dalam meningkatkan bisnis yang kita miliki. (magforwomen.com)
Penulis: Monalisa Darwin

Sumber : http://www.tribunnews.com

Rabu, 20 Mei 2015

Cara Jitu Menerjemahkan Keinginan Pelanggan

         


            Dunia kian tidak ada batasnya. Kemajuan teknologi menciptakan keadaan yang tiada berjarak. Bagi dunia bisnis, peluang ini bisa dijadikan sebagai strategi pemasaran. Keunggulan teknologi memberikan manfaat signifikan terhadap dunia bisnis. Kebutuhan meningkatkan brand, mengangkat pelayanan,dan menunjang efektivitas interaksi kepada konsumen bisa dilakukan melalui optimalisasi teknologi media sosial.

          Sebuah survei yang dilakukan IBM terhadap lebih dari 1.700 chief marketing officer (CMO) dari 64 negara dan 19 industri termasuk 70 CMO dari ASEAN membuktikan, sebagian besar para pimpinan eksekutif pemasaran terbaik di dunia menyadari ada pergeseran penting dalam pola komunikasi mereka dengan pelanggan. Sayangnya, IBM malah menemukan 60% CMO ASEAN tidak siap menghadapi tantangan transformasi era digital. Fokus perhatian para pimpinan perusahaan masih berkutat pada memahami pasar. Kekhawatiran ini yang menyebabkan bagian pemasaran di suatu perusahaan tidak siap terhadap perubahan pola komunikasi pemasar dengan konsumen.

            “Sebagian besar CMO mengakui bahwa mereka kurang terlibat dalam perbincangan real-time tentang merek atau produk. Mereka masih berfokus untuk memahami pasar, bukan untuk memahami setiap individu pelanggan guna menetapkan strategi,” kata Senior Engagement Manager, Strategy, and Transformation Global Business Services IBM Singapore Charles Kamau Njendu. Kendati begitu, tingkat interaksi konsumen dengan CMO ternyata semakin tinggi dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya.Kesimpulan survei ini membuktikan ada pergeseran CMO dalam kegiatan pemasaran. Lebih tegas lagi, kata Njendu,perusahaan multinasional saat ini tidak lagi sekadar memikirkan bisnis secara matematis, tetapi juga lebih signifikan adalah bagaimana interaksi CMO dengan konsumen di pasar bisa lebih terintegrasi.

          Kecanggihan era digital memberi kesempatan besar untuk mengambil peran di dalam kaitannya dengan pemasaran produk perusahaan. Selain itu,para eksekutif perusahaan multinasional juga memusatkan perhatiannya pada strategi pemasaran terpadu (integrated marketing strategy), jasa layanan, serta mengangkat merek (brand). “Selama ini banyak CMO kurang peka terhadap strategi pengembangan produk, penetapan harga, serta sales distribution,” ungkap Njendu. Sementara itu, menurut pengamat marketing Yuswohady, saat ini perusahaan-perusahaan di dunia termasuk di Indonesia sudah menyadari peran penting seorang CMO sehingga sebagian besar perusahaan di Indonesia mempunyai divisi tersendiri untuk pemasaran. Hal ini terutama untuk perusahaanperusahaan yang memiliki tingkat kompetisi tinggi. “Saat ini hampir semua perusahaan mempunyai CMO karena pada dasarnya yang menghasilkan duit bagi perusahaan adalah inovasi dan pemasaran. Hanya perusahaan yang tingkat kompetisinya sangat kecil yang tidak ada CMO,” ucap Yuswohady.

          Yuswohady menjelaskan, peran CMO adalah mencari apa yang diinginkan konsumen. Mereka melakukan survei yang kemudian diterjemahkan kepada strategi dan program. Seorang CMO biasanya membuat kebijakan umum yang kemudian diterjemahkan kepala cabang atau wilayah. “Indonesia ini cukup unik, daerah yang luas membuat banyak perusahaan mempunyai cabang di daerah. Kepala cabang itulah yang biasanya menerjemahkan strategi umum yang telah ditetapkan CMO,” tambah Yuswohady. Dalam penelitian yang dilakukan IBM menunjukkan, hal yang paling utama bagi CMO, chief executive officer (CEO), dan chief information officer (CIO) adalah “bagian” dari komponen strategi pemasaran dan ketersediaan teknologi. “Dengan teknologi, perusahaan bisa mengolah data dengan cepat,” kata Njendu.

        Ada beberapa inisiatif yang bisa dijadikan rujukan,menurut studi IBM, supaya para CMO mampu bersiap diri menghadapi perubahan strategi pemasaran di era digital ini. Pertama, dalam sebuah perusahaan hendaknya para pimpinan eksekutif berusaha menciptakan beberapa tim kecil yang fokus terhadap pelaksanaan peningkatan pemasaran melalui teknologi digital. “Inisiatif ini bisa dilakukan dengan menetapkan kekuatan berjangka pendek untuk setiap tugas penting dalam pengembangan dan perbaikan. Tim pelaksana bisa mengundang para ahli di bidang pemasaran untuk berpartisipasi meningkatkan agenda pemasaran perusahaan,” papar Njendu. Selanjutnya tim pelaksana bisa mengidentifikasi peluang untuk mendapatkan kesuksesan sekecil apa pun, yang paling penting cara ini bisa meningkatkan dukungan untuk menciptakan inisiatif yang lebih radikal.

Kedua, membuat perencanaan waktu dengan rekan-rekan kerja untuk saling berkolaborasi secara aktif,mendiskusikan hal-hal yang berkenaan dengan perbaikan alat teknologi pemasaran, mengevaluasi dampak akuntabilitas keuangan, serta mempertimbangkan strategi memberdayakan karyawan supaya bisa menjiwai karakter perusahaan.

Ketiga, melibatkan diri seperti seorang pelanggan. “Turut gabung dalam percakapan pelanggan di media sosial adalah pengalaman menarik bagi CMO untuk mengetahui tingkat ketertarikan brand yang dimiliki perusahaan, serta lebih bisa dekat dengan konsumen,” lanjut Njendu.

Dengan teknologi, semua urusan pemasaran bisa dilakukan secara online sehingga banyak perusahaan akan sulit menyembunyikan data, termasuk data transaksi. Dari situasi seperti ini, CMO di seluruh dunia termasuk Indonesia menyadari akan pergeseran paradigma bisnis.Mereka mulai bertransformasi bahwa data, teknologi, serta interaksi dengan konsumen merupakan strategi bisnis masa depan.

Penulis:Putri Rosmalia Octaviyani
Editor:Hasballah



Sumber : http://www.jitunews.com

Selasa, 05 Mei 2015

6 Tips Agar Karir Cemerlang di Usia 20-an

Beberapa hambatan kecil seringkali membuat para pegawai yang baru berusia 20-an kehilangan kepercayaan dirinya untuk terus melangkah maju. Padahal di rentang usia tersebut, Anda dapat bertransformasi menjadi profesional handal.


Mengutip laman Forbes, Rabu (29/4/2015), usia 20-an merupakan masa di mana Anda masih memiliki semangat besar demi sukses dalam berkarir. Anda juga dapat dengan cepat belajar dari para profesional yang lebih dulu mencapai kesuksesan.


Sebelum mempelajari lebih banyak hal dalam berkarir, sebaiknya Anda mulai membenahi diri sendiri dengan cara-cara sederhana. Berikut enam tips sukses berkarir bagi para pegawai berusia 20-an:


1. Selalu bersyukur
Selalu bersyukur dan berterima kasih merupakan kunci sukses bagi para pemuda berkarir. Jika seseorang berperilaku baik bagi Anda, tunjukkan ketulusan hati saat berterima kasih dengan kata positif dan senyum.
Ini merupakan cara terbaik melanjutkan karir dengan baik. Kesan yang baik selalu berbuntut positif.


2. Ubah kesalahan jadi peluang
Tak peduli pengalaman belajar, kebetulan yang menyenangkan atau pengalaman kurang baik, kesalahan selalu dapat menjadi peluang poisitif bagi Anda. Jangan takut, terima kesalahan tersebut dan berusaha tidak mengulanginya.


3. Bergaul dengan rekan yang dapat memotivasi
Bergaulah dengan orang-orang yang bisa memotivasi Anda. Ini berguna dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Hati-hati ada orang lain di luar sana yang dapat mengganggu dan menguras energi positif Anda saat bekerja.


4. Percaya diri
Di usia muda pastikan Anda cukup percaya diri dalam menjalani karir. Anda hanya memiliki satu tubuh jadi nyamanlah dengan seluruh kekurangan dan kelebihan pribadi.
Saat Anda percaya diri, itu juga dapat tertular pada orang lain di sekitar dan dapat menjadi penopang baik bagi karir di masa depan.


5. Jaga reputasi profesional Anda
Hindari berbagai hal negatif yang dapat menghancurkan seluruh kerja keras pribadi. Tapi menjaga reputasi bukan berarti Anda melupakan hubungan baik dengan teman dan keluarga. Anda tak pernah tahu kapan akan membutuhkann mereka.


6. Tulis tiga hal positif setiap hari
Tak peduli seberapa sulit hari yang Anda lalui selalu ada cara untuk menunjukkan rasa syukur pribadi. Tapi yang satu ini lebih ke pada alat instropeksi diri,
Setidaknya tulis tiga hal positif yang akan mempengaruhi sikap Anda menjadi lebih baik di masa depan. (Sis/Ndw)


Sumber : liputan6.com

Senin, 04 Mei 2015

Menjadi “Siluman"...

 Anda mau menjadi siluman? Ah yang benar saja mas, mana mau saya, itu kan mahkluk yang menjijikan lagi menakutkan?

Bagaimana dengan dana siluman? Waduh kalau yang itu, juga jangan terlibat deh, nanti urusannya panjang kali lebar kali tinggi jadi luas dong?”

Ya, ketika saya sebut siluman, maka sebagian besar akan memberikan respon negatif seperti di atas. Lalu mengapa saya katakan bahwa menjadi "siluman" itu asyik? Bahkan sebenarnya sangat diidamkan banyak orang?

Siluman berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan sebagai makhluk halus yang sering menampakkan diri sebagai manusia atau binatang, dan terkadang tersembunyi atau tidak terlihat fisiknya, namun terasa kehadirannya.

Berbeda dengan definisi di atas, "siluman" yang saya maksud adalah SImply LUcky MAN® atau SImply LUcky woMAN® atau menjadi orang yang mudah beruntung. Mau enggak? Wah kalau itu maksud "siluman" mau dong mas. Jadi bagaimana dong caranya menjadi "siluman"?

Menjadi manusia yang selalu beruntung sebenarnya gampang sekali, dan bisa dilakukan oleh semua orang, termasuk Anda dan saya.

Kita bisa beruntung di dalam karir profesional kita, anda juga bisa beruntung didalam bisnis dan pasti kita bisa beruntung di kehidupan keluarga, singkat kata kita bisa jadi "siluman" dimana saja, kapan saja, dan jika perlu mulai sekarang yuk kita ramai-ramai menjadi "siluman".

Ada 3 cara sederhana untuk menjadi "siluman" saya sebut dengan Resep ABC, supaya mudah diingat dan pastinya mudah dilaksanakan:

A adalah Ahead, yang artinya lebih awal, lebih dulu, atau mendahului, untuk menjadi orang yang selalu beruntung dan masuk ke dalam golongan "siluman", memang kita harus mengupayakan lebih dulu, lebih awal, dan lebih cepat tentunya.  Ahead juga berarti kita mampu berubah lebih cepat dari perubahan itu sendiri, dengan kata lain kita sanggup mengantisipasi.
• Contoh aplikasi Ahead adalah, jika atasan anda meminta tugas diselesaikan pada hari Jumat, dan ternyata anda sanggup ahead menyelesaikan pada hari Rabu. Maka jelas atasan anda akan happy, pasti anda beruntung karena atasan anda akan mengandalkan dan percaya kepada anda.
• Contoh lainnya, jika pelanggan minta kita merespon dalam 3 hari kerja, dan kita bisa Ahead merespon dalam 1 hari kerja, maka jelas pelanggan akan girang, dan kita akan beruntung, karena kita dipersepsikan hebat sehingga pelanggan tetap setia dengan kita.

B adalah Beyond, yang maknanya adalah melampaui, melebihi, di atas standar atau go extra miles. Memang tak terbantahkan untuk menjadi "siluman" yang selalu beruntung, cara kedua Anda harus selalu mengupayakan memberikan lebih di atas standar yang ada, dengan demikian anda akan menjadi orang yang di atas standar bukan termasuk golongan orang rata-rata. Jika ini terjadi percayalah anda sudah beruntung.
• Contoh aplikasi Beyond adalah, jika bos anda mengharapkan Anda mencapai hasil penjualan 100 persen, dan ternyata Anda mau go beyond dengan mempersembahkan 130 persen. Maka saya yakin si bos akan sujud syukur, berterima kasih kepada Anda, dan Anda seketika menjadi "siluman" yang beruntung karena si bos pasti memberikan kredit lebih kepada anda.

• Contoh Beyond berikutnya, ketika pelanggan Anda mengharapkan ganti rugi sesuai peraturan yang berlaku Rp 500.000 misalnya, dan ternyata kita mampu memberikan lebih kita berikan Rp 500.000 plus voucher belanja senilai Rp 250.000. Maka saya yakin Anda sudah beruntung karena pelanggan akan mencintai Anda dan mau mempromosikan Anda untuk pelanggan lainnya, jadilah Anda "siluman".

C adalah Champion,  yang memiliki arti juara, atau bisa juga bermakna mempelopori atau perintis. Memang betul untuk menjadi "siluman" yang senantiasa beruntung, kita harus berikhtiar dengan cara ketiga ini yaitu menjadi yang pertama melakukan atau yang merintis terlebih dahulu. Jika tidak, maka agak sulit bagi Anda untuk dikenal dan beruntung.
• Contoh aplikasi Champion, Anda pasti kenal dong dengan Steve Jobs, ya dia adalah orang yang merintis atau mempelopori hadirnya gadget dengan basis teknologi layar sentuh atau touch screen.  Meskipun bukan dia yang menemukan teknologi tersebut, dan akhirnya produk Apple laris manis dan ditiru banyak vendor lainnya hingga saat ini.

Jadi asyik banget ya menjadi SILUMAN, SImply LUcky MAN® atau SImply LUcky woMAN®, selalu beruntung selalu bergaya dan senantiasa sejahtera, Resep ABC yang terdiri dari Ahead, Beyond Champion akan segera mengubah dirimu menjadi "siluman".  Tunggu apa lagi jadilah "siluman" sekarang!




Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com





* Jazak Yus Afriansyah
adalah  seorang  Author , Coach, Trainer (ACT) of Professional Skill Series. Ia menulis Buku Seri Keahlian Profesional yang didesain untuk melengkapi dan membekali para professional dan entrepreuner dengan Knowledge dan Skill yang diperlukan untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang bisnis sekaligus menumbuhkan  dan mengembangkan karir profesional

Jazak menulis buku antara lain: Basic Leadership Skill: Coaching and Counseling (2012),  One Minute Selling in Ethical (2013),  High Impressive Presentation Skill (2013),
Stress! So What? Stress Management Skill (2014), Kiss the King Kong: Key Account Management Skill (2014),  Hot Deals! High Productive Negotiation Skill (2015),  Toxic Boss: Ten Most Poisoned Leader Sins (2015).